Sunday, September 11, 2011



 Nikmatilah Hidupmu Yang Tidak Akan Pernah Kembali

Suatu ketika, ada sebuah roda yang kehilangan salah satu jari-jarinya.
Itu terjadi saat ia melaju terlalu kencang, ketika melindasi hutan.
Ia kelihatan sangat sedih, karena tanpa jari-jari yang lengkap tentu ia tidak bisa lagi berjalan dengan lancar dan ia-pun bingung.Kemanakah akan dicari satu bagian tubuhnya itu.

Sang Roda pun berbalik arah, ia kembali mensusuri jejak-jejak yang pernah ia tinggalkan.
Berlahan, ditapakinya jalan-jalan tersebut. Satu demi satu diperhatikanya dengan seksama, setiap benda diamati dan dicermati, berharap akan ditemukanya jari-jari yang hilang itu. 


Ditemuinya kembali rerumputan dan ilalang, dihampirinya kembali bunga-bunga ditengah padang, dikunjunginya lagi semut dan serangga kecil dijalanan. Dan dilewatinya lagi semua batu-batu dan kerikil-kerikil pualam.

Dan semuanya tampak lain, Yah! sewaktu sang Roda melintasi jalan itu, dengan laju yang kencang. Semua hal tadi hanya bentuk titik titik kecil, semua tampak biasa dan tidak istimewa. Namun kini semuanya lebih indah, rerumputan dan ilalang tampak menyapanya ramah, mereka kini tidak hanya batang-batang yang kaku, mereka tampak tersenyum, melambai tenang dan bergoyang dan menyampaikan salam. 

Ujung-ujung rumput itu bergesek dengan lembut disisi sang Roda, sang Roda-pun tersenyum dan melanjutkan perjalanannya.

Bunga-bungapun tampak indah, harum dan semerbaknya lebih terasa menyegarkan. Kuntum-kuntum yang baru terbuka menampilkan wajah yang cerah. Kelopak-kelopak yang tumbuh menarik, seakan bersorak pada sang Roda.
Sang Roda tertegun dan berhenti sebentar, sang bungapun merunduk memberikan salam hormat. Begitu pula batu dan kerikil pualam, kilau yang hadir tampak berbeda, ketika ia dilihat dari mata yang tergesa-gesa.
Mereka lagi indah, dan setiap sisi batu itu memancarkan kemilau yang teduh. Tidak ada lagi sisi dan ujung yang tajam dari batu yang kerap mampir ditubuh sang Roda, semua batu dan pualam membuka jalan memberi kesempatan untuk melanjutkan perjalanan san Roda.
Setelah lama berjalan, akhirnya ia menemukan jari-jari yang hilang. Ia senang sekali dan ia berjanji tidak akan tergesa-gesa dan berjalan telalu kencang dalam melakukan tugasnya. 


Begitulah hidup, kita sering kali berlaku seperti roda-roda yang berjalan terlalu kencang.
Kita sering lupa ada saat-saat indah disetiap kesempatan, ada hal-hal kecil yang sebenarnya menyenangkan, namun kita lewatkan karena terburu-buru dan tergesa-gesa.
Hati kita, kadang penuh dengan target-target membuat kita hidup dalam kebimbangan dan ketergesa-gesaan. 
Langkah-langkah kita kadang panik dan lupa bahwa disekitar kita banyak sekali hikmah yang perlu kita tekuni.
Seperti saat roda yang terlupa pada rumput, ilalang, semut dan pualam.
Kitapun kadang terlupa dengan hal-hal tersebut, jadi coba susuri jalan-jalan kita. Cermati, amati dan perhatikan setiap hal-hal yang telahj kita lewati.
Adakah kebahagiaan yang telupakan, adakah keindahan yang tersembunyi, dan alfa kita nikmati.
Kenanglah ingatan-ingatan, dan susuri dengan berlahan. temukan ke INDAHAN itu. 

No comments:

Post a Comment